Contoh Soal Instrumen Pesawat Terbang
1. Jelaskan
prinsip kerja Fuel Tank seperti pada Gambar 1.2, dengan menggunakan prinsip
Basic DC Motor !
Gambar 1. 2
Jawab :
Prinsip kerja Fuel Tank dari konstruksi
fuel quantity indicating system yang menggunakan DC electrical terdiri dari
pelampung, transmitting arm dan resistor. Pelampung bergerak naik turun sesuai
dengan tinggi rendahnya permukaan bahan bakar di dalam tank, gerakan ini
diteruskan oleh transmitter arm untuk menunjukkan besar kecilnya harga dari
resistor.
Indicator yang digunakan adalah suatu
moving magnet instrument. Perubahan jumlah fuel di dalam tank akan
mengakibatkan perubahan harga tahanan dari transmitter, sehingga menyebabkan
perubahan besar arus yang mengalir melalui coil A dan B pada indicator. Besar
kecilnya arus pada coil tersebut akan menentukan besar kecilnya medan magnet
yang timbul. Permanen magnet yang jadi satu dengan pointer akan bergerak ke
arah coil yang mempunyai medan magnet lebih besar.
Pada keadaan kosong maka, nilai tahanan
pada transmitter lebih besar dari tahanan R, arus listrik melalui coil A lebih
besar, sehingga pointer bergerak ke arah E (Empty). Dalam keadaan setengah
penuh, harga tahanan transmitter sama besar dengan R, sehingga arus listrik
pada kedua coil mengalir sama besar, medan magnet yang timbul juga sama besar
dan akibatnya posisi pointer berada di tengah – tengah. Apabila tank diisi
penuh, maka nilai tahanan pada transmitter lebih kecil dari R, arus listrik
yang mengalir melalui coil B lebih besar dan medan magnet yang timbul juga
mengalir lebih besar, akibatnya pointer mengarah ke F (Full) dan satuan volume
(gallon atau liter).
2. Pada
Gambar 2., adalah skema diagram dari instrumen servo altimeter. Jelaskan
prinsip kerja dari Transducer sehingga Transducer tersebut merupakan signal
input untuk amplifier ke servo motor !
Gambar
2.
Jawab
:
Servo
altimeter merupakan salah satu jenis altimeter yang mempunyai kemampuan
pengukuran ketinggian lebih besar dibandingkan dengan altimeter biasa. Pada
servo altimeter system transmisi mekanik diganti dengan system transmisi yang
menggunakan listrik dan servo motor.
Fungsi
utama dari instrument servo altimeter ini adalah untuk memperbesar kemampuan
dalam mengukur ketinggian (operating range) dan menambah kepekaan dari
penunjukan terutama jika pesawat terbang tinggi.
Konstruksi
utamanya adalah dua buah kapsul atau diaphragm yang dihubungkan dengan suatu
tuas ke induction pick off atau altitude transducer yang dimana altitude
transducer terdiri dari dua batang yang berbentuk I dan E.
Prinsip
kerjanya yaitu bila ketinggian terbang suatu pesawat berubah, akan menyebabkan
perubahan kapsul gandanya, mengembang atau mengempis akibat perubahan tekanan
statis oleh suatu hubungan mekanis, gerakan kapsul disalurkan ke induction pick
off atau altitude transducer
Gerakan
mengembang dan mengempisnya diafragma akan diteruskan melalui sebuah tuas yang
akan memutarkan sebuah rocking shaft. Dengan berputarnya rocking
shaft, maka tuas yang lain akan menggerakan sector yang
bergigi. Sector yang bergigi akan memutarkan hand
shaft dimana terpasang pointer dari air speed
indicator. Tekanan yang masuk dalam diafragma disamping dinamis juga
tekanan statis, kedua tekanan ini dinamakan tekanan pitot (pitot pressure).
Tekanan
statis ini tidak tergantung pada kecepatan jadi diafragma harus bebas dari
pengaruh tekanan ini. Untuk menghilangkan pengaruh tekanan statis, diafragma
ditempatkan dalam rumah instrument yang kedap udara dan dihubungkan dengan
atmosfir melalui lubang static ( static vent ).
Dengan
demikian static pressure yang terdapat dalam diafragma dinetralkan
dengan static pressure yang berada di luar diafragma. Jadi diafragma
hanya mengembang dan mengempis karena pengaruh tekanan dinamis saja.
Udara
pada setiap ketingian memiliki kepadatan yang berbeda. Udara akan lebih rapat
dipermukaan bumu dari pada udara di atasnya. Apabila ketinggiannya makin
bertambah maka tekanan udaranya akan semakin berkurang.
Perbedaan
tekanan udara pada ketinggian yang berbeda digunakan altimeter untuk menunjukan
perubahan ketinggian. Mekanisme sederhananya altimeter sesungguhnya adalah
sebuh barometer logam (aneroid barometer) yang pembecaannya tidak dalam satuan
tekanan tetapi dalam feet. Pembacaan instrumen ini terpengaruh juga oleh
perubahan tekanan di tanah yang disebabkan karena perubahan-perubahan keadaan
atmosfer. Pada altimeter dilengakapi mekanisme untuk mengkoreksi
kesalahan-kesalahan yang disebabkan karena perubahan tekanan ini.
Altimeter
bekerja dengan mengukur tekanan udara yang masuk melalui sistem Pitot-Statis.
Apabila tekanan udara meningkat pada sistem Pitot-Static maka Pesawat berada
pada ketinggian yang mendekati sea level (semakin rendah), sebaliknya jika
mengalami penurunan maka pesawat berada pada ketinggian yang menjauhi sea level
(semakin tinggi). Altimeter dikenal juga dengan Altitude Meter.
Ketinggian
dapat ditentukan berdasarkan pengukuran tekanan atmosfer. Semakin besar
ketinggian maka lebih rendah tekanan. Ketika barometer diberikan dengan
kalibrasi nonlinier sehingga digunakan untuk menunjukkan ketinggian, alat ini
disebut pressure altimeter atau altimeter barometric. Sebuah Pressure Altimeter
adalah altimeter yang banyak ditemukan di sebagian besar pesawat terbang.
3. Jelaskan
urutan penggunaan Altimeter Setting jika pesawat berangkat dari Bandara Adi
Sutjipto Yogyakarta menuju ke Bandara Ngurah Rai Denpasar (seperti pada Gambar
3.) !
Gambar
3.
Jawab
:
-
Di darat, pilot harus mengatur
altimetemya di lapangan udara QNH yang diberikan oleh lapangan udara ATIS atau
diberikan oleh ATC bandara setempat.
-
Di darat, pilot harus mengambil ketinggian
transisi dan nilai level figth transisi dari grafik atau dari lapangan terbang
ATIS (pilot dapat meminta ATC yang bertugas untuk mendapatkan informast ini).
-
Setelah lepas landas, pilot harus
mentantau ketinggiannya dan membandingkanya dengan ketinggian transisi.
-
Pada saat ketinggian pesawat sehenarnya
Iebih besar dari ketinggian pilot tanpa saran ATC harus menyetel semua
pengaturan altimeternya ke 1013 hPa atau 29.92 inHg.
-
Kemudian. pilot memverifikasi bahwa dia
akan melewati level penerbangan transisi untuk memastikan bahwa dia tidak
pernah stabil di lapisan transisi.
4. Jelaskan
beserta analisa Gambar; mengapa untuk pengukuran kuantitas bahan bakar pada
pesawat terbang, tegangan input DC tidak bisa digunakan pada komponen Capacitor
?
Jawab :
Karena, penggunaan
kapasitor unit tangki, kapasitor referensi, dan rangkaian jembatan microchip
dalam indikator kuantitas bahan bakar diperumit oleh fakta bahwa suhu
mempengaruhi konstanta dielektrik bahan bakar. Unit kompensator (dipasang
rendah di tangki sehingga selalu tertutup bahan bakar) dihubungkan ke sirkuit
jembatan. Ini memodifikasi aliran arus untuk mencerminkan variasi suhu bahan
bakar, yang mempengaruhi kepadatan bahan bakar dan dengan demikian kapasitansi
unit tangki. Penguat juga diperlukan dalam sistem yang lebih tua. Amplitudo
sinyal listrik harus ditingkatkan untuk menggerakkan motor servo di indikator
analog. Selain itu, konstanta dielektrik bahan bakar mesin turbin berbeda yang
disetujui untuk pesawat tertentu juga dapat bervariasi. Kalibrasi diperlukan
untuk mengatasi ini.
Sistem pengukuran
kuantitas bahan bakar jenis kapasitansi mengukur massa bahan bakar, bukan hanya
levelnya di dalam tangki. Ini adalah sistem elektronik yang mengukur
kapasitansi probe, atau probe, yang beberapa sebagai unit pengirim tangki.
Kapasitor, dapat menyimpan muatan listrik, dan terdiri dari dua konduktor yang
disebut pelat yang dipisahkan oleh beberapa bentuk dielektrik atau Insulator.
Kapasitas kapasitor bergantung pada tiga variabel: luas pelat, jarak antar
pelat, yang merupakan ketebalan dielektrik, dan konstanta dielektrik material
antar pelat. Probe dalam sistem indikator kuantitas bahan bakar kapasitansi
terbuat dari dua tabung logam konsentris yang berfungsi sebagai pelat
kapasitor.
Luas pelat tetap, serta
pemisahan di antara mereka, jadi satu-satunya variabel yang kita miliki adalah
bahan yang memisahkannya. Probe ini dipasang sehingga melintasi tangki dari
atas ke bawah. dan ketika tangki kosong, pelat dipisahkan oleh udara yang
memiliki konstanta dielektrik satu. Saat lank penuh, dielektrik adalah bahan
bakar yang memiliki konstanta sekitar dua. Dalam kondisi apapun antara penuh
dan kosong, bagian dari dielektrik adalah udara dan sebagian lagi adalah bahan
bakar, sehingga kapasitas baling-baling probe menyesuaikan dengan tingkat bahan
bakar di dalam tangki.
Salah satu keuntungan
besar dari sistem ini adalah bahwa probe dapat disesuaikan untuk tangki dengan
semua ukuran dan bentuk, dan semua probe di pesawat dapat dihubungkan sehingga
sistem mengintegrasikan outputnya untuk menunjukkan jumlah total bahan bakar di
pesawat.
5. Soal
hitungan sebagai lanjutan dari soal no. 9, Jika pada
Gambar
4.;
diketahui
tegangan AC 28 Volt, frekuensi 400 Hertz, hambatan (R = 595 KΩ), jumlah total
probes Capacitance = 21 probes, permitivity 1 unit capacitance pada ruang bebas
= 8,854 exp -12, permitivity 1 unit capacitance pada fuel = 4, dan jarak antara
kedua permukaan pada 1 unit capacitance = 1 cm. Hitunglah berapakah luas
permukaan untuk 1 unit capacitance ?, dan berapakah jumlah muatan electron yang
mengalir pada 1 unit capacitance ?
Jawab
:
Area of one unit capacitance =
A. Luas
permukaan 1 unit kapasitansi
Capacitance per unit =
B. Jumlah
Muatan yg mengalir pd 1 unit kapasitansi
Electron charge flow in 1 unit = q = C x
V
Komentar
Posting Komentar